Total Tayangan Halaman

Minggu, 05 Mei 2013

YESUS disebut KRISTUS yang berarti "YANG DIURAPI"




I. Mengapa Yesus disebut Kristus, yang berarti “Yang Diurapi” ?

Yesus disebut Kristus yang berarti “Yang Diurapi” mengarah kepada jabatan yang dimiliki oleh Yesus sebagai Juruselamat atau mediator yaitu, Nabi, Imam, dan Raja.
Pada zaman Perjanjian Lama juga menceritakan bahwa 3 jabatan di atas sudah ada. Tokoh-tokohnya antara lain Nabi Musa, Imam Harun, Raja Daud, dan masih banyak tokoh-tokoh lainnya. Mereka ini adalah orang-orang yang dipilih Allah untuk menjalankan suatu tugas khusus. Sebelum menjalankan tugas yang diberikan, Allah mengurapi mereka. Pengurapan ini menunjukkan bahwa mereka diutus oleh Allah dan juga menunjukkan penyertaan Allah. Yesus juga mengalami hal yang sama, Ia diutus oleh Allah dan diurapi oleh Allah.

a.       3 Jabatan yang dimiliki Yesus
1.      Nabi
Kristus sebagai Nabi memiliki tugas untuk mengungkapkan kehendak Allah, menubuatkan hal-hal yang akan datang, dan menegur dosa-dosa manusia. Pada zaman PL seorang nabi adalah mulut Allah atau juru bicara Allah kepada umat-Nya.
2.      Imam
Kristus sebagai Imam memiliki tugas untuk mempersembahkan korban, bersyafaat, dan mengajarkan orang lain. Kristus juga mempersembahkan diri-Nya sebagai korban.
3.      Raja
Kristus sebagai raja memiliki tugas untuk memerintah dan memberi kedamaian kepada manusia. Ia juga melindungi umat-Nya dari kuasa maut. Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku, (Yoh. 10:28).

Tiga jabatan ini menyatakan bahwa Kristus datang karena diutus oleh Bapa. Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku." Yohanes 7:28-29.

b.      Apa yang membedakan Yesus dengan tokoh-tokoh PL tersebut?
-          Tokoh-tokoh tersebut hanya bisa mengemban satu tugas saja, sedangkan Kristus menjalankan ketiga tugas tersebut.
-          Tokoh-tokoh PL adalah manusia biasa yang memiliki natur dosa dan bisa jatuh dalam dosa, sedangkan Yesus adalah manusia sejati yang tidak memiliki natur dosa. Ia suci tapa cela.
-          Nabi PL hanya menyampaikan seberapa wahyu  yang dinyatakan atau mereka terima. Sedangkan Kristus bukan hanya sekedar menyaksikan dan memberitakan kebenaran firman Allah, melainkan Ia sendiri adalah firman. Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah, Yohanes 1:1.
-          Tokoh PL hanya sekedar perantara umat Allah dan manusia, melalui persembahan korban dari darah binatang. Sedangkan Kristus bukan hanya sekedar perantara tapi Ia juga mempersembahkan dirinya sebagai korban perantara tersebut. Ibrani 10:10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus. Pengorbanan-Nya sekali untuk selamanya.
-          Kerajaan di dunia tidak kekal sedangkan kerajaan Kristus tidak berkesudahan. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." (Luk. 1:32-33).

c.       Persamaan Kristus dengan tokoh-tokoh di PL
-          Kristus di utus oleh Allah Bapa untuk umat-Nya demikian juga para tokoh-tokoh PL ini mereka diutus oleh Allah.
-          Memiliki pengurapan yang sama, yaitu Roh Kudus. Jaman PL tokoh-tokoh ini menerima pengurapan melalui minyak urapan yang dituangkan ke atas mereka, dan pengurapan Kristus ditandai dengan baptisan.

Ketiga jabatan yang dimiliki oleh Kristus tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Kristus memangku ketiga jabatan ini sebagai mediator bagi manusia supaya dapat berelasi dengan Allah. Kejatuhan Adam telah merusak hubungan Allah dengan manusia. Kasih Bapa yang begitu luar biasa kepada manusia sehingga Ia menyediakan mediator bagi manusia. Hanya Kristus yang dapat melakukan hal ini, karena Ia adalah suci dan tidak berdosa. Manusia yang berdosa tidak mungkin dapat menebus sesamanya yang berdosa.

II. Makna jabatan Kristus bagi hidup anak-anak Tuhan

Hukuman terhadap dosa ialah maut. Kejatuhan Adam dalam dosa telah merusak hubangan Allah dengan manusia. Dosa Adam diturunkan kepada semua manusia. Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa, (Roma 5:12). Kematian kekal telah menanti manusia.

Manusia yang telah dikuasai oleh dosa memerlukan penyelamat. Manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri dari maut tersebut karena manusia pada hakekatnya adalah berdosa. Siapakah yang dapat menyelamatkan manusia? Yohanes 3:16 berkata Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Di dalam ketiga jabatan inilah kasih Allah dinyatakan. Ia menyediakan mediator yaitu Kristus bagi manusia yang berdosa. Kristus telah menjalankan ketiga jabatan tersebut dengan sempurna. Kristus sebagai nabi telah menyatakan kehendak Allah bagi kita. Ia bahkan memberi ajaran-ajaran kepada umat-Nya supaya imannya tetap kuat. Kristus sebagai Imam telah memperdamaikan manusia dengan Allah. Ia menyelamatkan umat-Nya dari kuasa dosa dan bahkan Ia juga menjadi pendoa syafaat bagi manusia. Kristus sebagai raja menunjukkan bahwa Ia adalah penguasa hidup ini. Kristus sendirilah yang memerintah atas hidup umat tebusan-Nya. Ia memberikan kedamaian dan perlindungan. Ia melindungi dan membebaskan manusia dari jerat kuasa dosa. Inilah anugerah Allah bagi manusia, manusia tidak dapat melakukannya dengan usaha atau kerja kerasnya sendiri.

Sebagai umat tebusan, sudahkah kita bersyukur atas segala hal yang telah kita terima dari Allah? Bagaimana ucapan syukur itu dinyatakan?

Mari kita merenungkan hal ini:
-          Apakah saya telah menjadi nabi Tuhan bagi orang-orang disekitar saya? Apakah kehidupan saya telah menjadi kesaksian bagi orang-orang disekitar saya?
-          Apakah saya telah menjadi imam Tuhan bagi orang-orang disekitar saya, berdoa syafaat untuk mereka?
-          Apakah saya sebagai umat tebusan telah tunduk di bawah kuasa sang Raja penebusku? Bukankah terkadang kita meniadakan Raja dalam segala yang kita lakukan dan menjadikan diri kita sendiri sebagai raja atas hidup kita?
Melalui perenungan ini, kita dapat memaknai tiga jabatan Kristus dalam kehidupan kita. Kita juga dapat menyadari bahwa sebagai umat tebusan kita juga memiliki tugas dan tanggungjawab.

Ini bukanlah hal yang mudah bagi kita untuk menjalaninya dan juga tidak langsung mencapai kesempurnaan, namun ini adalah sebuah perjalanan yang kita lakukan bersama dengan Kristus.


Kasih Allahku sungguh tlah terbukti. Ketika Dia serahkan Anak-Nya. Kasih Allah mau berkorban untuk kau dan aku. Tak ada kasih seperti kasih-Nya.




selesai

1 komentar: