Setelah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas, Joni berniat untuk melanjutkan kuliah di tanah Jawa. Dan itu akhirnya terwujud. Ia kuliah disalah satu perguruan tinggai di tanah Jawa. Ternyata di tempat Joni kuliah, banyak juga anak-anak dari daerah lain yang ingin kuliah di sana, misalnya dari Indonesia bagi Timur. Untuk bisa hidup dalam komunitas tersebut, maka Joni memilih beberapa orang yang bisa ia jadikan sebagai teman, meskipun ia begitu sulit untuk bergaul, namun ia mau mencobanya. Dan akhirnya ia bertemu seorang mahasiswa dari NTT bernama Yeremia dan mereka cukup akrab.
"Hallo bro,,,, kenalkan nama saya Joni" Sapa Joni dikala kali pertama bertemu dengan Yeremia. "Hallo juga, nama saya Yeremia, panggil saja Yere". Jawab Yeremia sedikit malu. "Kamu dari Indonesia Timur ya? Saya dari Sumatra Utara" Ujar Joni lagi. "Oh, iya saya dari Indonesia Timur. Kok kamu tau?" Tanya Yeremia dengan penasaran. Seandainya saat itu sudah ada masa-masa alay, maka Joni akan menjawab seperti ini "karerna dari timur hatiku telah terbit untukmu" syukur saja tidak demikian jawabannya, bisa bahaya nanti ceritanya. Maka Joni menjawab "Ia, saya cuma nebak saja" sambil mata melirik kulit yang melapisi tulang dan daging Yeremia. Lirikannya itu sebenarnya ingin mempertegas, bahwa Joni tau bahwa Yeremia yang baru ia temui itu berasal dari timur, karena kulitnya yang tidak bisa berbohong namun Joni tidak berani berkata langsung.
Itulah pertemuan pertama Joni dengan Yeremia, dan siapa yang sangka bahwa perjumpaan singkat itu akan membawa mereka kepada persahabatan yang sejati.
"Yer, gimana persiapan UTS mu?" salah satu teman Yeremia bernama Lase bertanya ke Yeremia, ketika mereka ada di tempat kos. "Persiapannya kacau bro, saya tidak tau haru belajar apa. Udah lama tidak ikut ujian seperti ini" Yeremia menjawab. Bintang yang sedang main gitar disamping mereka menimpali, "Aku juga nih, bingung mau belajar apa. Catatan tidak ada." Dengan wajah murung yang sepertinya dibuat-buat. Ternya minggu ini mereka menghadapi ujian tengah semester di kampus. Lase menyahut "saya sih lumayan sudah belajar, tapi ya itu tadi, nggak ngerti-ngerti" sambil cengengesan. Sore yang begitu cerah saat itu ternyata tidak bisa mencerahkan hati mereka yang risau karena ujian yang akan dihadapi. "Tenang aja bro, kan ada Nibid yang bisa membantu kita." Joni yang dari tadi mendengar pembicaraan sahabat-sahabatnya dari dalam kamar, keluar untuk ikut nimbrung dengan teman-temannya itu. Tambahnya lagi "Nibid kan anaknya pintar, cepat ngerti pelajaran, udah ganteng, suka membantu lagi." Yeremia menjawab "oh ia,,,, kemarin aja dia dapat nilai seratus waktu kuis kecil." "Tapi dia dimana ya?" Tanya Bintang. "Palingan lagi pergi jalan-jalan sama si Chand. Pergi tebar-tebar pesona ke cewek-cewek di kampus." Joni menjawab. "Emang mereka keren ya bro?" tanyanya kepada Joni, lanjutnya lagi "Keranan kamu juga Jon," Joni menjawab dengan lagak soknya "Makasih bro, memang banyak yang bilang begitu." Lase menimpali dengan mimik mengejek "Dan kamu percaya?" Joni hanya mengangguk. Maka meledaklah tawa mereka di sore hari itu. Mereka berhasil mengusir rasa gelisah untu UTS, palingan untuk sementara waktu.