Total Tayangan Halaman

Senin, 27 Juni 2016

SELFIE | Award Winning Short Film | Aghaaz Productions | 2015







Selfie is a short film based on daily incidents faced by every 'common man'.
It interpretes whatever people have perception about us, may be by our clothes, our appearance, etc.
We know who and what we are in every respect.
We all must click our inner 'selfie' !

Kamis, 31 Maret 2016

Minggu, 27 Maret 2016

11 Tahun Gempa Bumi di Nias (28 Maret 2005-2016)



Masih hangat dimemoriku kejadian malam itu. Ya malam yang seharusnya menjadi waktu untuk beristirahat supaya bisa bersekolah esok harinya, menjadi malam yang begitu mencekam. Kira-kira jam 11 malam, 28 Maret 2005 gempa bumi melanda Nias, dan saya masih kelas 3 SMP. Saya yang sudah tertidur dengan pulas tidak bisa merasakan getaran gempa yang pertama, untunglah saya dibangunkan oleh kakak perempuan saya. Kemudian kita semua lari keluar rumah dan kemudian jongkok dibawah tanaman bunga milik tetangga sambil pegangan. Saat itu juga tanah tempat kami berlindung mulai bergetar. Ya tanah itu bergoncang dengan dahsyatnya, pohon-pohon tinggi yang ada dipinggir jalan ada sebagian yang tumbang.

Takut, ngeri, bingung, tidak tau harus berbuat apa, itulah yang saya dan saudara-saudara saya rasakan, dan mungkin dirasakan oleh semua masyarakat Nias saat itu. Ketakutan begitu menguasai kami saat itu. Tidak pernah terbayangkan akan mengalami hal yang seperti ini. Setelah gempa tersebut berlalu, ada kabar yang mengatakan bahwa akan ada tsunami dan masyarakat dihimbau untuk mencari dataran tinggi atau gunung. Malam itu, tengah malam, hanya diterangi oleh cahaya bulan, kami berjalan menuju sebuah tempat yang agak  tinggi. 

Tidak terhitung berapa kali nama Tuhan diteriakan, tangisan air mata para ibu dan juga anak kecil mewarnai malam itu, ditambah lagi dengan beberapa orang yang mengalami luka akibat runtuhan rumahnya terpaksa berjalan untuk menyelamatkan diri. Tidak pernah terbayangkan dalam pikiran kami kejadian ini menimpa kami. 

Saya juga masih ingat bagaimana malam itu kami berjuang menyelamatkan seorang ibu yang baru melahirkan bersama dengan bayinya. Ya...dia adalah tetanggaku. Sang ibu baru melahirkan sore hari sebelum gempa tersebut. Si ibu yang masih lemas, terpaksa kami bersama suaminya menggotongnya dari kamar dan dengan inisiatif sendiri dari teman yang lain langsung menggendong bayi yang baru lahir tersebut. Keluar dari kamar bukanlah hal yang mudah karena rumah mereka sudah retak akibat gempa beberapa menit sebelumnya, satu persatu tiang, bata, kayu-kayu mulai berjatuhan. Dan kami menggotang sang ibu di tengah puing-puing rumah yang mulai berjatuhan.

Dan anak gadis yang baru lahir tersebut sampai sekarang kami memanggilnya Gempa. Dia adalah anak yang akan selalu mengingatkan kami tentang gempa bumi yang pernah melanda Nias. 

Kami berhasil mencapai dataran tinggi dan puji Tuhan tidak ada tsunami. Esok harinya kita sebagian ‘turun gunung’ dan pemandangan mencengangkan ada di depan mata. Sebagian rumah milik warga ada yang ambruk, jalanan retak, bahkan ada yang terbelah. Dan yang lebih tragis lagi adalah kamar saya. Dinding kamar ambruk dan menimpa ranjang tempat dimana saya tidur. Kaget dan sekaligus juga bersyukur. Tidak terbayangkan apa yang akan terjadi denganku jika malam itu saya tidak dibangunkan oleh kakak saya. Melihat kondisi rumah kami, dari depan sampai belakang semuanya rusak. Rumah yang sudah ada sejak saya kecil dibangun dari hasil keringat orang tua, kini hancur, sebagian ambruk bagian belakangnya, dan bagian yang lainnya mengalami keretakan. Kemudian barulah saya dan saudara-saudara saya saat itu menangis dan bertanya “Tuhan mengapa?”. 

“Tuhan mengapa?” adalah pertanyaan yang terbesit dipikiran saya di usia anak kls 3 SMP. “Tuhan bukan ini yang aku inginkan”. Mungkin bukan hanya saya yang mempertanyakannya tapi juga mungkin hampir semua masyarakat saat itu. Aku tidak tau apa yang terbesit dipikiran anak-anak seusia saya saat itu. Yang jelas kami bingung. 

Kini sudah 11 tahun kejadian itu telah berlalu. Nias sedang dalam proses pembenahan khususnya dalam bidang pembangunan yang meskipun di dalam diwarnai dengan ‘KKN’. 

Yang jelas kejadian malam itu tidak akan pernah terlupakan karena banyak meninggalkan kisah dan bekas luka yang mendalam. Di antaranya adalah rasa trauma terhadap suatu getaran, rasa trauma terhadap suatu bunyi. Setelah kejadian itu, gempa susulan masih terus ada. Setiap kami belajar di kelas dan gempa tersebut ada maka kami semua berhamburan keluar ruangan. Terkadang karena bunyi sesuatu yang keras kami juga bisa berlari keluar ruangan, karena kami berpikir itu adalah gempa. Tidur di dalam tenda dalam jangka waktu yang cukup lama juga menimbulkan kesedihan yang mendalam. Mengikuti UN di bawah sebuah tenda milik tentara juga adalah pengalaman yang menyedihkan. Banyak kisah menyedihkan yang masih membekas dalam hidup saya, namun satu hal yang saya sadari bahwa “MESKIPUN INI TERJADI, TAPI SEPERTINYA TUHAN TIDAK PERNAH MENINGGALKAN UMATNYA”. Hidup dan mati, keberhasilan dan kegegalan, bukanlah standar penentu bahwa Tuhan menyertai umatNya atau Tuhan meninggalkan umatNya. Karena dalam keadaan apapun itu, Ia selalu hadir karena Ia adalah Tuhan yang Maha hadir. 

Berdoa untuk Nias yang semakin lebih baik.

Inilah kisah pengalamnku, mencoba untuk menuliskannya supaya menjadi abadi. Tulisan dengan segala kekurangannya mohon dimaafkan. 

bisa juga di baca di http://www.kompasiana.com/harefayayo/11-tahun-gempa-bumi-di-nias-28-maret-2005-2016_56f8af64f07a614a05ff8118

Selasa, 22 Maret 2016

Menguasai Keberhasilan

Pernah nggak sih lu ngerasa puas banget dengan segala pencapain yang lu raih??? Ada kepuasan tersendiri ketika kita menikmati hasil jerih lelah kita selama ini. Apa lagi ketika menjalani atau mengerjakan banyak tantangan, kesulitan, yang ditemui tetapi akhirnya bisa dilewati dengan sukses, maka kepuasan, sukacita karenanya sangat melimpah. Sangat memuaskan ketika kita bisa meraih suatu posisi dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sangat memuaskan jika akhirnya kita mendapatkan reputasi-reputasi misalnya sebagai eksekutif muda yang berhasil, penulis yang handal, pembicara kondang, bahkan reputasi diantara teman sepergegaulan, misalnya sebagai pemecah masalah yang handal, del el el.

Yang jelas (pada umumnya), sangat memuaskan jika kita pada akhirnya bisa meraih atau memperoleh apa yang kita inginkan.

Pencapain-pencapain dalam hidup bukanlah sesuatu yang salah, tapi jika lu terpana dengan segala pencapaian itu maka pencapain yang memuaskan itu bisa membuat kamu jatuh. Kenapa??? Pada saat itu banyak hal yang terkadang akhirnya lu tidak menyadarinya, terlalu menikmati kepuasan atas pencapain tersebut.

Integritas. Terkadang manusia lupa bahwa dalam posisi seperti itu integritas kita tetap dituntut, kemudian lu juga seharusnya perlu mengasah diri terus menerus, tapi terkadang klo udah pencapai sesuatu kita lupa untuk terus mengasah diri dan berkembang.

Sombong. Kesombongan juga adalah hal yang rentan terjadi bagi orang0orang yang meraih sukses, memandang rendah orang lain, pamer, tapi ya...memang itu adalah sifat alami manusia. Ya..boleh lah pamer dikit, tapi jangan lama-lama, ntar banyak orang yang semakin iri hati dan berusaha menjatuhkanmu, dan kamu juga akhirnya terus terbuai dengan kesombonganmu dan lupa dengan apa yang menjadi tanggung jawabmu. Akhirnya fokus pada diri sendiri, memuja diri sendiri.

nah...contoh-contoh di atas ini yang terkadang kita abaikan dan kita juga melakukannya :)

Pencapain yang elu dan gua raih dalam hidup ini di dapatkan karena usah kerja keras. Right??? Tapi, elu juga harus menguasai pencapaian atau keberhasilan-keberhasilan tersebut. Artinya jangan sampai ia menguasai hidup lu, tapi elu yang seharusnya menguasainya. Jadi ketika dia pergi suatu saat, kamu siap melepaskannya. Dan ingat bahwa hidup tidak hanya bisa dijalani oleh karena keberhasilan-keberhasilan yang memuaskan, tapi hidup dapat di jalani di dalam kelemahan-kelemahan yang elu miliki, bahkan dalam kegagalan-kegagalan yang elu alami.

Banyak orang yang jatuh bangun menjalani hidup ini. Elu nggak sendirian, dibelahan dunia lain, atau bahkan tetanggamu sendiri ada yang lagi mengalami hal seperti itu. So, teruslah berjuang dan NEVER-GIVE-UP!!!













Senin, 29 Februari 2016

Kisah 7 Pecinta Durian di Festival Durian Jakarta 2016



"ayo, ayo...cepat berangkat ke blok M", begitulah suara Monro yang keras, kasar, serak, dan menggelegar meneriakin para penghuni kamar-kamar itu di waktu siang yang begitu adem itu. Kok adem? Soalnya musim hujan, dan tadi pagi sampai siang masih gerimis, makanya adem-adem gitu :) Ada yang menimpali dengan candaan "ayo ayo... keburu durennya habis", ada juga yang berkata dengan penuh plin plannya "nggak ikut ah,,, tapi ikut aja deh,,, tapi males...". Nah tipe yang seperti ini harusnya dibakar saja, eh salah maksudnya penuh pertimbangan moral, harkat, martabat, dan tetebengek. Upss... siapakah dia??? Setelah melewati pergumulan yang cukup panjang (Le Bay), akhirnya berangkatlah para penghuni kamar itu ke blok M. Dengan penuh antusias, sukacita melimpah (????), berangkatlah 7 Pecinta Durian di Festival Durian Jakarta 2016. Masih melekat diingatan betapa Monro dan kawan-kawan begitu semangat untuk memeriahkan festival durian tersebut (mungkin lebih tepatnya "begitu semangat untuk makan durian" kali ya...). 

"Bang ni 4 ribu...", begitulah kata Baim dengan medoknya ketika sedang menunggu angkutan umum. "Apaan 'ni?", kata Monro. "Ongkos bang," Baim menjawab. Oh...ternyata ongkos naik angkutan 4 ribu toh, trus kenapa Baim ngasih Monro,,,? ah mungkin Baim takut sama kernetnya kali,,, atau Monro emang punya bakat terselubung sebagai kernet kali. Akhirnya 7 pecinta duren tersebut mengumpulkan ongkos naik angkutan tersebut ke Monro. Emang klo bakat, takan kemana ya bang??? hahahhahaha.... 

Tibalah mereka di blok M, dan ternyata orang sudah berjubel mengerumuni area festival tersebut. Lautan manusia yang begitu banyak, susah untuk menerobosnya, tapi bukan pecinta duren sejati jika tidak bisa menerobosnya. Monro beridi di depan sebagai pembuka jalan tikus. "?????". Iya, kan badannya besar, tinggi, ada sangar-sangarnya (sekali lagi maap beribu maap ya bang). "Disana... di ujung kayaknya sepi". Memang tenda disebelah sana agak sepi, dan mereka menuju kesana. Ternyata tenda tersebut adalah tenda untuk menjual bibit tanaman duren, es krim duren, kapkekk (cupcake duren). "Dijual.. bibit tanaman duren" Begitulah tulisan yang terpampang di depan tenda tersebut. Kemudian tenda berikutnya "es krim durian" "cupecake durian", tapi ada yang aneh ditulisan tersebut. Ada tambahan kata-kata berikutnya, yang mana tambahan kata-kata tersebut tidak ada tenda sebelumnya. Ada yang aneh, ada yang salah. Apakah hal yang aneh tersebut???

continue ya...























 

Minggu, 28 Februari 2016

Pidato 'singkat' Leonardo DiCaprio di Piala Oscar 2016




 Inilah pidato kemenangan Leonardo  DiCaprio di Piala Oscar 2016:

"Climate change is real, it is happening right now, it is the most urgent threat facing our entire speices and we need to work collectively and stop procrastinating. We need to support leaders around the world... whos speak for all of humanity."


Penantian Leonardo DiCaprio di Oscars 2016

 
Setelah berada dalam penantian yang cukup lama, akhirnya Leonardo DiCaprio berhasil mendapatkan piala Oscar 2016 sebagai Best Actor for The Revenant. Ya aktor terbaik dalam film The Revenant. Penantian dari tahun 2005-sekarang terbayar lunas hari ini. 

Berkat kegigihan dan tiada pernah berhenti untuk memberikan yang terbaik dalam setiap aktingnya, menuai hasil yang luar biasa.

Selamat untuk Leonardo DiCaprio!

Tahun Kabisat




Hari ini adalah hari yang special, karena hari ini tgl. 29 February 2016. Apanya yang special? Yang special adalah biasanya tanggalan di bulan Febuari hanya sampai 28, tapi tahun ini tanggalan di bulan febuari sampai tanggal 29. Dan… itu terjadi empat tahun sekali lho…itulah tahun kabisat, sehingga tahun 2016 adalah tahun kabisat. Berarti jumlah hari ditahun ini adalah 366 hari.

Cara penanggalannya gimana?
Usut punya usut ternyata ada cara tertentu mengenai penanggalannya (berkat searching di om google):
Terdapat algoritma mudah untuk menentukan apakah suatu tahun termasuk tahun kabisat atau bukan sebagai berikut:
  1. Jika angka tahun itu habis dibagi 400, maka tahun itu sudah pasti tahun kabisat.
  2. Jika angka tahun itu tidak habis dibagi 400 tetapi habis dibagi 100, maka tahun itu sudah pasti bukan merupakan tahun kabisat.
  3. Jika angka tahun itu tidak habis dibagi 400, tidak habis dibagi 100 akan tetapi habis dibagi 4, maka tahun itu merupakan tahun kabisat.
  4. Jika angka tahun tidak habis dibagi 400, tidak habis dibagi 100, dan tidak habis dibagi 4, maka tahun tersebut bukan merupakan tahun kabisat.


Kamis, 25 Februari 2016

thanks a lot...



Ini adalah data statistik blog ini dan trimakasih banyak buat para sahabat yang sudah berkenan singgah di blog ini. Thank you banyak2. Ketika hari ini mengotak-ngatik data statistik blog ini sejak dibuat, ternyata para sahabat yang singgah, berasal dari negara yang berbeda (mungkin orang Indonesia yang tinggal di luar negri), tapi bukan itu pointnya, tapi pointnya adalah kebahagian seorang bloger adalah ketika blognya dikunjungi dan mungkin menjadi berkat bagi orang yang mengunjunginya. Data statistik ini menjadi penyemangat untuk terus menulis. Hidup bloger!!!! hehehehhe



Selasa, 23 Februari 2016

After Christmas (Setelah Natal)



 Sudah lama saya ingin menulis artikel tentang hal ini, bahkan sejak natal 2015 kemarin saya sudah ingin menulis artikel ini. Namun sesuai dengan judulnya #after_christmas, maka kurang afdol jika belum merasakan langsung apa yang terjadi setelah natal. :)

Natal adalah salah satu hari raya besar agama Kristen. Desember menajdi bulan istimewa untuk mengingat kasih Allah yang begitu besar pada dunia ini, sehingga ia mengaruniakan Kristus untuk menyelamatkan dunia. Sebagai suatu perayaan tentunya sudah wajar jika orang Kristen merayakannya dengan begitu antusias, penuh dengan pernak-pernik natal, berbagai acara untuk memeriahkan natal tersebut.

Namun yang menjadi pertanyaannya APA YANG TERJADI SETELAH SEMUANYA ITU? Saya memberikan istilah untuk hal ini yakni #after_christmas. Bukankah setelah itu dekor-dekor natal akan dicopot dan kemudian masuk gudang penyimpanan? Bukankah tema-tema sukacita natal akan bertahan hingga bulan Januari saja?

Ketika saya merenungkan hal ini, saya teringat dengan apa yang ditulis di dalam Alkitab yakni mengenai kisah kelahiran Yesus. Kisah kelahiran Yesus diwarnai dengan tempat-tempat dan orang 'istimewa' yang terlibat dalam sukacita kelahiran Juruselamat tersebut. Banyak pihak yang terlibat dalam kelahiran Juruselamat (natal pertama), entah itu tempat maupun orang-orang yang dipakai Tuhan.



Orang yang terlibat dalam kisah kelahiran Yesus hingga masa menjelang pelayananNya
1.       Maria: Data kisah tentang Maria lebih banyak diceritakan pada berita kelahiran dan masa kanak-kanak Tuhan Yesus. Dalam budaya masyarakat saat itu (dan saat ini juga), jika seorang perempuan yang belum menikah namun memiliki anak, maka merupakan aib bagi masyarakat, dan itulah yang dialami oleh Maria. Tapi ia mau melakukannya karena Allah telah memilih dia sebagai ibu dari bayi Yesus.
2.       Yusuf:  Yusuf adalah seorang tukang kayu biasa, bukan imam, bukan orang penting. Sehingga karena profesi Yusuf inilah yang membuat orang-orang sulit percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi Tuhan tetap memakai Yusuf sebagai pendamping Maria.
3.       Orang Majus: Orang Majus adalah tokoh yang tidak pernah ketinggalan dalam kisah kelahiran Yesus. Meskipun mereka bukan keturuan Israel, tapi karena kepintaran mereka, mereka mengetahui bahwa raja yang pernah dinubuatkan telah lahir, dan mereka datang untuk menyembah Dia.
4.       Gembala: Gembala adalah orang yang berada di strata social rendah, namun mereka menjadi orang yang pertama sekali mendengar berita tentang kelahiran Yesus.
5.       Imam dan Ahli Taurat: Ketika Herodes mendengar apa yang disampaikan oleh para Majus maka ia ketakutan, sehingga mengumpulkan para Imam dan Ahli Taurat Yahudi untuk mencari tahu dimana Mesias itu akan dilahirkan. Sesuai kitab nabi bayi itu akan lahir di Betlehem. Tapi yang menarik dari mereka adalah meskipun mereka sudah mendengar ‘isu-isu’ tentang kelahiran Mesias, namun mereka tidak mau mencarinya. Sikap yang bertolak belakang dengan orang Majus.
6.       Herodes: Raja yang merasa tersaingi karena berita tentang kelahiran Yesus sehingga berecana untuk membunuh bayi Yesus.
7.       Betlehem: Dari catatan Mikha 5, kita mendapat data bahwa kota ini adalah kota terkecil diantara kaum Yehuda. Meskipun kota ini adalah kota kecil namun sering disebutkan dalam PL, misalnya kuburan Rahel ada didekat kota itu, Rut tinggal di Betlehem (Rut 1:9, 4:11), Daud lahir di Betlehem (I Sam. 17:12).  Di dalam Mikha 5:2, keberuntungan mendatangi wilayah ini, dimana akan menjadi tempat kelahiran Yesus. Tuhan tetap memakai kota yang kecil ini sebagai tempat kelahiran Yesus.
8.       Nazaret (Galilea): Kota nazaret mulai disebutkan hanya dalam PB, dan tidak muncul dalam PL. Nazaret adalah salah satu kota diwilayah Galilea. Daerah Galilea sendiri memiliki banyak kisah bukan hanya di PB namun juga di PL. Galilea merupakan salah satu daerah yang diduduki oleh Yosua dan bangsa Israel (Yos. 12:23). Kemudian Galilea (Kadesh) juga terpilih sebagai kota perlindungan bagi seorang penjahat sebelum ia di hakimi (Yos. 20:7). Galilea juga menjadi milik suku Naftali. (Yos. 21:32). I Raj.9:11-13, Galilea diberikan kepada Raja Hiram sebagai balasan terimakasih dari Salomo, namun ternyata itu bukan kota yang berkenan di hati raja Hiram. Dan dalam sejarah Tuhan Yesus salah satu kota di Galilea yaitu Nazaret terpilih menjadi tempat tinggal keluarga Yusuf dan Maria bersama Yesus. Kota yang sudah diberikan kepada raja lain, dipilih sebagai tempat dimana Yesus dibesarkan.


Namun apa yang terjadi dengan orang-orang dan daerah yang ‘terlibat’ dalam kelahiran Yesus?
  • Maria (Markus 3:21). Gambaran ringkas PB mengenai Maria dan hubungannya dengan Yesus menimbulkan banyak kekosongan dalam riwayat hidupnya (J. de Satge Mary and the Christian Gospel). Maria dan keluarganya pernah mengira bahwa Yesus sudah gila.  
  •  Betlehem tidak diceritakan kelanjutannya
  • Nazaret menolak Yesus
  • Gembala dan orang Majus tidak diceritakan apakah mereka memberitakan kelahiran juruselamat atau tidak (kurang data)
  • Imam dan Ahli Taurat dan Herodes memang dari awal kelahiran Yesus mereka tidak meresponnya dengan baik.
Dan sayapun bertanya-tanya “Apakah Tuhan sudah tidak mau memakai mereka lagi?” atau sebenarnya “Mereka yang tidak mau dipakai Tuhan?” Atau mereka yang gagal meresponi kesempatan yang diberikan oleh Tuhan?

Dalam masa kelahirna Tuhan Yesus, sebagian besar dari mereka begitu antusias meresponi dan merayakan kelahiran bayi Yesus. Namun setelah itu seolah mereka hilang ditelan bumi. Hal yang sama dialami oleh sebagian orang Kristen. Ketika natal tiba, antusias yang begitu besar sekali untuk menyambut natal tersebut. tema-tema khotbah berkisah tentang sukacita natal. Dekor ruangan gereja bahkan mall-mall tidak ketinggalan dalam memeriahkan natal tersebut. Tapi setelah moment natal selesai, satu persatu semangat sukacita itu tidak terdengar lagi, nuansa natal hilang, dekor-dekor natal kembali ke gudan, dan "see u next year wahai natalku yang malang". Dan itulah yang sedang terjadi beberapa bulan setelah memasuki tahun baru 2016. 

ahhhh....sudahlah...begitu sulit menyimpulkan semuanya ini


So... apa yang terjadi denganmu #after_christmas ???