Di dalam mengawali segala sesuatu semua orang berharap supaya itu semua diawali dengan sesuatu yang baik. Begitu juga dengan saya, ingin mengawali segala sesuatu dengan baik. Salah satu contohnya adalah saya ingin mengawali tahun ini (2014) dengan baik. Namun realita yang saya dapatkan adalah saya harus sakit di awal tahun ini (7 januari 2014). Sakitnya tidak parah-parah amat sih, diagnosa dokter katanya gondongan. Gara-gara badan tidak fit, maka virus dengan mudah menyerang.
Penyakit yang seumur-umur baru saya derita. Dari kecil tidak pernah terjangkit penyakit demikian. Gara-gara penyakit ini banyak hal yang harus saya korbankan. Waktu, uang, tenaga, dan saya terpaksa drop out salah satu mata kuliah yang saya ambil semester ini (padahal dosennya dari Amrik).
Namun dalam satu minggu masa sakit tersebut saya menemukan banyak hal tentang diri saya sendiri yang mungkin selama ini kurang saya perhatikan atau tidak saya pahami.
guys, tubuh ini butuh istrahat. Dia bukan mesin wonderfull yang selalu siap, tapi dia juga butuh suplemen, istrahat yang cukup. Melalui penyakit ini Tuhan menegur saya, untuk lebih lagi memelihara tubuh saya.
Bersyukulah jika hari ini masih sehat, jagalah kesehatan dengan baik.
Tulisan ini adalah sebuah seruan, curahan, dan kesenangan tersendiri. Kalau jadi berkat puji Tuhan, kalau tidak jadi berkat ya woles aja... Sesuatu disebut abadi, jika diabadikan
Selasa, 21 Januari 2014
Senin, 20 Januari 2014
Kisah Rp 3.500,-
Setelah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas, Joni berniat untuk melanjutkan kuliah di tanah Jawa. Dan itu akhirnya terwujud. Ia kuliah disalah satu perguruan tinggai di tanah Jawa. Ternyata di tempat Joni kuliah, banyak juga anak-anak dari daerah lain yang ingin kuliah di sana, misalnya dari Indonesia bagi Timur. Untuk bisa hidup dalam komunitas tersebut, maka Joni memilih beberapa orang yang bisa ia jadikan sebagai teman, meskipun ia begitu sulit untuk bergaul, namun ia mau mencobanya. Dan akhirnya ia bertemu seorang mahasiswa dari NTT bernama Yeremia dan mereka cukup akrab.
"Hallo bro,,,, kenalkan nama saya Joni" Sapa Joni dikala kali pertama bertemu dengan Yeremia. "Hallo juga, nama saya Yeremia, panggil saja Yere". Jawab Yeremia sedikit malu. "Kamu dari Indonesia Timur ya? Saya dari Sumatra Utara" Ujar Joni lagi. "Oh, iya saya dari Indonesia Timur. Kok kamu tau?" Tanya Yeremia dengan penasaran. Seandainya saat itu sudah ada masa-masa alay, maka Joni akan menjawab seperti ini "karerna dari timur hatiku telah terbit untukmu" syukur saja tidak demikian jawabannya, bisa bahaya nanti ceritanya. Maka Joni menjawab "Ia, saya cuma nebak saja" sambil mata melirik kulit yang melapisi tulang dan daging Yeremia. Lirikannya itu sebenarnya ingin mempertegas, bahwa Joni tau bahwa Yeremia yang baru ia temui itu berasal dari timur, karena kulitnya yang tidak bisa berbohong namun Joni tidak berani berkata langsung.
Itulah pertemuan pertama Joni dengan Yeremia, dan siapa yang sangka bahwa perjumpaan singkat itu akan membawa mereka kepada persahabatan yang sejati.
"Yer, gimana persiapan UTS mu?" salah satu teman Yeremia bernama Lase bertanya ke Yeremia, ketika mereka ada di tempat kos. "Persiapannya kacau bro, saya tidak tau haru belajar apa. Udah lama tidak ikut ujian seperti ini" Yeremia menjawab. Bintang yang sedang main gitar disamping mereka menimpali, "Aku juga nih, bingung mau belajar apa. Catatan tidak ada." Dengan wajah murung yang sepertinya dibuat-buat. Ternya minggu ini mereka menghadapi ujian tengah semester di kampus. Lase menyahut "saya sih lumayan sudah belajar, tapi ya itu tadi, nggak ngerti-ngerti" sambil cengengesan. Sore yang begitu cerah saat itu ternyata tidak bisa mencerahkan hati mereka yang risau karena ujian yang akan dihadapi. "Tenang aja bro, kan ada Nibid yang bisa membantu kita." Joni yang dari tadi mendengar pembicaraan sahabat-sahabatnya dari dalam kamar, keluar untuk ikut nimbrung dengan teman-temannya itu. Tambahnya lagi "Nibid kan anaknya pintar, cepat ngerti pelajaran, udah ganteng, suka membantu lagi." Yeremia menjawab "oh ia,,,, kemarin aja dia dapat nilai seratus waktu kuis kecil." "Tapi dia dimana ya?" Tanya Bintang. "Palingan lagi pergi jalan-jalan sama si Chand. Pergi tebar-tebar pesona ke cewek-cewek di kampus." Joni menjawab. "Emang mereka keren ya bro?" tanyanya kepada Joni, lanjutnya lagi "Keranan kamu juga Jon," Joni menjawab dengan lagak soknya "Makasih bro, memang banyak yang bilang begitu." Lase menimpali dengan mimik mengejek "Dan kamu percaya?" Joni hanya mengangguk. Maka meledaklah tawa mereka di sore hari itu. Mereka berhasil mengusir rasa gelisah untu UTS, palingan untuk sementara waktu.
Senin, 23 Desember 2013
Minggu, 22 Desember 2013
IMMANUEL
Natal 2013
Apakah di saat bahagian saja?
IMMANUEL : TUHAN BESERTA KITA?
Matius 1:23 berkata: “mereka akan
menamakan Dia Imanuel, yang berarti Allah menyertai kita.” Imanuel adalah
sebuah nama yang mengandung makna yang dalam sekaligus menjelaskan makna
kelahiran Yesus Kristus. dengan kelahiran Imanuel berarti Allah beserta kita.
Allah beserta kita dimanapun dan dalam keadaan apapun. Allah tidak terikat pada
satu tempat tertentu dan pada orang-orang tertentu. Di pihak lain, ini berarti
bahwa Tuhan senantiasa mengawasi kehidupan anak-anakNya yang percaya kepadaNya.
Penekanan Allah beserta kita dalam hal ini sangatlah penting, karena pada masa
antara PL dan PB Tuhan tidak berfirman kepada umat-Nya. Ratusan tahun jarak
antara PL dan PB, disebut zaman kegelapan, karena Tuhan tidak berfirman sama
sekali kepada uamt-Nya.
Maka jika kali ini dikatakan, IMMANUEL, TUHAN BESERTA KITA,
menyatakan pemulihan hubungan antara manusia dan Allah. Dosa telah memisahkan
manusia dengan Allah. Namun oleh inisiatif Allah, ia memulihkan hubungan
tersebut. Kelahiran Tuhan Yesus menjadi tanda pemulihan relasi tersebut.
Kini Allah senantiasa beserta dengan kita tidak terbatas
oleh tempat dan keadaan.
Sebagai anak-anak Tuhanpun, kita sangat beruntung memiliki
janji yang Tuhan berikan ini, bahwa Ia selalu beserta dengan kita.
Satu hal yang menarik dari kata "Tuhan beserta kita" ini adalah kata ini diulang kembali di akhir Injil Matius. Ketika Tuhan Yesus
naik ke sorga ia berkata “AKU MENYERTAI ENGKAU SENANTIASA SAMPAI KEPADA AKHIR
ZAMAN” (Mat. 28:20). Ketika itu Tuhan Yesus sedang menyatakan janji kepada
murid-murid-Nya.
Pertanyaannya adalah
- Bagaimana kita tahu bahwa Tuhan menyertai kita?
- Apakah kita sudah merasakan penyertaan Tuhan?
Dalam setiap aspek kehidupan kita bagaimana kita tahu bahwa Tuhan masih tetap beserta kita? Sudah mengikut Tuhan sekian tahun, namun kok masih tetap ada masalah? Padahal Tuhan beserta kita? Mungkin ada yang bergumul seperti itu.
Bagaimana sebenarnya kita mendefinisikan penyertaan Tuhan?

Di saat kita bahagia, maka kita berkata "ya,,, inilah penyertaan Tuhan.
Namun bagaimana ketika situasinya begitu buruk?

Di saat situasi yang kita hadapi begitu buruk, membingungkan, apakah kita masih bisa merasakan penyertaan Tuhan, dan berkata "Ya,,,,, Tuhan beserta saya."
-
Setiap hari bergumul dengan masalah, keluarga,
teman, usaha yang tidak maju-maju alias begitu-begitu saja, apakah Tuhan masih
menyertai?
-
Melihat Negara ini yang semakin bermasalah,
korupsi dimana-mana, apakah Tuhan masih menyertai? Atau dimana penyertaan
Tuhan?
Mari
kita sama-sama melihat satu kisah kehidupan umat Tuhan yang dicatat dalam
alkitab bagaimana Tuhan menyertai mereka, yaitu PERJALANAN BANGSA ISRAEL DARI
MESIR MENUJU TANAH KANAAN (KELUARAN 13:17-22).
TUHAN
berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun
mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka,
sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. Dengan tidak beralih tiang awan
itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa
itu” Jelas
bahwa TUHAN menyertai mereka.
Namun apa yang terjadi dalam perjalanan mereka? Mereka kehausan, tidak ada, ketika mereka mendapatkan air yang jernih ternyata pahit (rasanya di PHPin sama Tuhan), badai di padang gurun, menghadapi musuh-musuh.
Yang terjadi adalah bangsa Israel bersungut-sungut. Apakah sungguh TUHAN masih menyertai
mereka? Jika TUHAN masih menyertai mereka mengapa mereka masih mengalami persoalan? Jika TUHAN tidak lagi menyertai
mereka mengapa tiang awan dan tiang api masih ada di depan mereka?
Mungkin pertanyaan yang sama yang sering kita ajukan kepada Tuhan ketika kita mengalami kesulitan hidup. Apakah Tuhan masih menyertai saya? Kenapa kesulitan hidup semakin banyak setelah saya mengikut Tuhan? Hidup lamaku lebih enak daripada yang sekarang ini? Katanya Tuhan menyertai?
1. Penyertaan Tuhan bukan berarti kita
tidak akan mengalami persoalan hidup.
Perjalanan kehidupan bangsa Israel di padang gurun
memberikan kita satu pelajaran bahwa penyertaan Tuhan bukan berarti hidup kita
bebas dari segala persoalan/permasalahan hidup ini. Kehidupan kita masih bisa
diterpa oleh masalah.
-
Masalah pekerjaan
-
Keluarga, anak,
-
Teman
-
Usaha pekerjaan kita
Dan kita tidak bisa memungkiri hal ini, karena inilah realita yang kita hadapi setiap hari bukan?
Ilustrasi:
ü - PARA MISIONARIS (di tempat pelayanan di tolak, dibunuh, dll)
ü - GEREJA-GEREJA TUHAN (gedung-gedung gereja dibakar, anak-anak Tuhan dikucilkan dalam pergaulan bahkan dianiaya.
ü - KEHIDUPAN KITA SEHARI-HARI (yang sering banyak masalah)
Namun meskipun
mereka mengalami hal-hal yang tidak ’enak’ tersebut tapi Tuhan tetap beserta
mereka.
Apakah arti penyertaan Tuhan?
1. Penyertaan Tuhan berarti Tuhan berfirman
kepada umatNya.
Apakah penyertaan Tuhan itu seperti ini:
-
Ketika usaha berjalan dengan lancar
maka kita berkata Tuhan menyertai?
-
Ketika keadaan baik-baik saja maka
kita berkata Tuhan menyertai?
Kapan kita merasakan bahwa seseorang beserta dengan kita?
Kapan kita merasakan kehadiran orang lain disekitar kita?
-
Apakah ketika kita melihat wujud
fisik mereka? Kehadiran orang lain dapat kita rasakan bukan hanya saja karena
kita melihat orangnya, namun ketika ada relasi, misalnya bertegur sapa, tanya
kabar, maka kita baru benar-benar tau bahwa orang lain itu ada. (Biasanya ini banyak terdapat digereja :)
Bagaimana dengan kehadiran Tuhan? Memang
secara fisik Tuhan tidak lagi tinggal di dunia ini, tapi ada satu
tanda bagi kita tentang penyertaan Tuhan, yaitu Firman Tuhan. Melalui
firman Tuha yang kita baca setiap hari, kita dengarkan setiap hari
minggu di gereja, yang membuat kita dapat merasakan penyertaan Tuhan.
Firman Tuhan inilah yang terus menyertai kita. Firman Tuha itu mengajar
kita, mendidik kita, menegur kita ketika ada salah, memperbaikai
kelakuan kita (II Timotius 3:16).
Firman Tuhan inilah yang menjadi sandaran kita. Mungkin ada kalanya kita menyerah dalam
hidup ini? Mungkin juga bingung situasi kehidupan kita saat ini yang terasa
begitu membingungkan? Kok kehidupan ini semakin sulit? Atau kita juga
mempertanyakan kepada Tuhan kenapa anak-anak Tuhan yang lain masih terus
menghadapi masalah dalam hidup mereka?
Tidak ada salahnya mempertanyakan hal-hal
ini kepada Tuhan, karena yang dapat kita lakukan ketika ada hal yang begitu
sulit kita hadapi adalah bertanya kepada Tuhan. Namun jangan sampai persoalan
hidup tersebut membuat kita semakin jauh dari Tuhan, tidak lagi percaya kepada
Tuhan.
Hari ini mari kita sama-sama belajar untuk mempercayai
janji Tuhan kepada kita. Penyertaan Tuhan tidak pernah
menuntun kita ke jalan yang salah. Penyertaan-Nya kepada bangsa Israel menjadi
bukti bahwa tuntunan Tuhan adalah menuju kebaikan. Ketika ada masalah
menghampiri kehidupan kita, kitapun tetap menjaga iman percaya kita kepada-Nya,
karena sekarang kita tahu bahwa ada penyertaan Tuhan dalam kehidupan kita yang
membawa kita kepada satu kebaikan jika kita tetap percaya kepada-Nya.
Berdoalah kepada Tuhan memohon belas kasih-Nya supaya iman yang
teguh ia karuniakan kepada kita, sehingga
setiap aspek dalam hidup ini dapat kita lewati bersama dengan-Nya.
Biarlah melalui moment natal di tahun 2013 ini, membawa kita pada satu komitmen untuk tetap berkata IMMANUEL.
Langganan:
Postingan (Atom)