Terkadang saya tidak mengerti dengan jalan hidup ini. Banyak sekali kejutan disetiap bagiannya. Ada kejutan yang sudah terprediksi tapi juga ada kejutan yang tidak pernah terprediksi sebelumnya. Untuk menghadapi kejutan yang sudah terprediksi tidak begitu masalah, karena sudah mempersiapkan diri, tapi untuk kejutan yang tidak terprediksi sangat tidak siap untuk menghadapinya. Banyak sekali hal yang sulit dimengerti dalam hidup ini. Penuh dengan misteri. Orang berkata itulah jalannya Tuhan. Kita tidak bisa mengerti sepenuhnya akan jalan dan rencananya Tuhan dalam hidup ini. Kalau begitu bagaimana seharusnya saya menyikapinya???
Ada yang berkata ikuti saja seperti aliran aliran air, ada juga yang berkata berdoalah maka Tuhan akan menjawabnya. Namun masalahnya adalah siapasih manusia didunia ini dengan seratus persen dapat mengikuti jalan hidupnya bak aliran air? Apakah kamu tidak terkadang protes? Berdoa??? Apakah setiap doa selalu dijawab oleh Tuhan? Terkadang juga doanya hanya menjadi obat sementara yang hanya bertahan sebentar saja kemudian hilang lagi.
Tulisan ini adalah sebuah seruan, curahan, dan kesenangan tersendiri. Kalau jadi berkat puji Tuhan, kalau tidak jadi berkat ya woles aja... Sesuatu disebut abadi, jika diabadikan
Rabu, 04 Februari 2015
Kamis, 20 November 2014
Kamu yang sekarang adalah 'produk' masa lalu
Siapa kita sekarang adalah hasil dari pembentukan dimasa lalu, khususnya ketika masih anak2. Didikan orang tua sangat mempengaruhi keadaan kt sekarang, entah itu sifat, pola pikir, emosi , tindakan dlm menghadapi sesuatu.
Contoh: seorang anak yg dri kecil ditolak oleh ortu, tidak pernah dihargai, tdk mendapat pujian, dianggap rendah oleh ortu maupun lingkungan sekitar, kelihatannya tidak ada yg baik dlm diri ni anak. Maka anak mula mengadopsi perlakuan trsebut dlm dirinya, menganggap dirinya seperti itu, kemudian ia jg terua menyimpan hal tersebut dlm hatinya sehingga ketika dewasa hal ini mempengaruhi hidup si anak. Dari pola pendidikan yg diterima dri kluarga khusunya tersebut maka akan menghasilkan efek yg sangat besar dan banyak ketika anak tersebut dewasa/ manifestasi:
- menjadi anak yg minder, krn merasa tdk ada yg berharga dlm dirinya.
- tukang kritik, krn dlu diperlakukan sprti itu.
- selalu membuktikan diri bisa krn dulu tdk peenah dihargai, jdi membuktikan diri bisa, shg kenpa ada begitu banyak org2 mati2an ingin mencapai kesuksesan.
- negatif thinking dngn org lain, karena ketika misalnya org lain memberikan saran, maka ia menganggap hal trsbut suatu pwnghinaan, krn dlu ia diperlakukan sprti itu.
Masih banyak contoh yg lain, contoh diatas hanya bbrp saja. Untuk apa hal ini? Supaya kita itu belajar mengenal diri sendiri. Siapa saya? Mengapa saya seperti ini? Kenapa saya memiliki thinking, emotion, action yg seperti ini? Sehingga dngn mengetahui hal ini kita dapat aware, kemudian mau mencari solusi, apa yg harus saya lakukan, mulai memikirkan strategi yg tepat untuk mengatasinya. Jika kita tdk pernah menyadari hal ini, maka kita tdk pernah mengerti mengapa kita yg sekarang ini seperti ini. Demikianlah coretan singkat ini, smoga bermanfaat.
dapat juga dibaca di sini
http://edukasi.kompasiana.com/2014/11/21/kamu-yang-sekarang-adalah-produk-masa-lalu-692582.html
Senin, 13 Oktober 2014
Para Pemikir Tentang Tuhan (Puisi)
Kamu ada di sini dan kamu berkata kamu mengenal Dia
Bahkan kamubisa berkata, bahwa Dia itu seperti ini dan seperti itu
Bahkan kamu juga bisa berkata bahwa Dia tidak bisa seperti ini dan itu
Bahkan kamu juga bisa berkata bahwa kamu merasakan kehadiran-Nya
Bahkan kamu juga bisa berkata kamu tahu apa yang Ia kehendaki
Kenapa?
Karena siang malam akamu belajar tentang Dia
Karena siang malam kamu mendengar nama-Nya dibicarakan diberbagai tempat
Tapi...
Apakah kamu pernah merasakan apa yang kamu ketahui???
Bahkan kamubisa berkata, bahwa Dia itu seperti ini dan seperti itu
Bahkan kamu juga bisa berkata bahwa Dia tidak bisa seperti ini dan itu
Bahkan kamu juga bisa berkata bahwa kamu merasakan kehadiran-Nya
Bahkan kamu juga bisa berkata kamu tahu apa yang Ia kehendaki
Kenapa?
Karena siang malam akamu belajar tentang Dia
Karena siang malam kamu mendengar nama-Nya dibicarakan diberbagai tempat
Tapi...
Apakah kamu pernah merasakan apa yang kamu ketahui???
Rabu, 01 Oktober 2014
Harapan di Hut Batik Nasional oleh Google
Pagi ini saya browsing sesuatu di dunia maya, ketika buka google, wow yang muncul adalah halaman pencarian google dengan orang-orang yang berpakaian batik, dan disana ada tulisan Hari Batik Nasional. Jadi jika hari ini kalian buka google maka akan muncul enam orang berpakaian batik dengan motif-motif tertentu dan unik. Sejak tahun 2009 Indonesia sudah memulai untuk merayakan hari batik Nasional. Dan dengan begitu luar biasanya, hari ini google menggantikan tulisannya dengan gambar seperti di atas. Hal ini menunjukkan bahwa google menyediakan satu sarana untuk tetap mengingat batik sebagai satu warisan yang luhur dari nenek moyang kita dan patut dibanggakan.
Di tengah pergulatan politik dan sandiwara politik yang dilakukan oleh para tikus-tikus yang begitu rakus akan kekuasaan, paling tidak hari ini, dengan membuka browsing google kita bisa menghirup udara yang segar dan kita sedikit membusungkan dada karena masih ada hal yang dapat dibanggakan dari bangsa ini.
Di tengah hiruk pikuk politik (khususnya) di negara ini yang membuat rakyat menetaskan air mata melihat ulah para wakilnya dipemerintahan, Tuhan memberikan satu berkas cahaya terang, bahwa masih ada harapan untuk negara ini. Tuhan masih menunjukkan harapan untuk bangsa ini. Tuhan masih menunjukkan seberkas harapan untuk rakyat Indonesia. Dan ini adalah satu bukti bahwa meskipun bangsa Indonesia sedemikan terpuruknya, tapi Tuhan tidak pernah meninggalkan bagsa ini.
Temans... ingat masih tetap ada harapan untuk bangsa ini. Jangan biarkan semangat hidupmu direbut oleh para tikus-tikus berdasi.
Minggu, 28 September 2014
Kutipan Inspirasi Pernikahan
Pernikahan:
"Yang boleh menikah adalah orang yang sudah dewasa"
"Saat anda tidak jujur dengan pasangan anda, anda sedang menjauhkan diri dengan pasangan anda"
"Kalau kamu masih gigit jari, kamu tidak boleh nikah"
"Yang boleh menikah adalah orang yang sudah dewasa"
"Saat anda tidak jujur dengan pasangan anda, anda sedang menjauhkan diri dengan pasangan anda"
"Kalau kamu masih gigit jari, kamu tidak boleh nikah"
Rabu, 10 September 2014
Kesenjangan antara harapan dan kenyataan
Manusia sebagai ciptaan Allah sangat wajar sekali jika dalam hidup ini memiliki banyak impian dalam hidupnya, dan tentu saja impian ini adalah impian yang selalu berpusat pada diri sendiri. Aku mau bahagia, aku mau keluarga yang bahagia, aku mau karir yang gemilang, aku mau pendidikan yang sukses, aku mau memiliki teman-teman yang care selalu dengan saya, aku mau dan aku mau.
Namun apa yang akan kamu katakan jika impian tersebut tidak didapatkan alias realita yang terjadi malah sebaliknya. Tidak bahagia, tidak ada keluarga bahagia, karir suma begitu-begitu terus, pendidikan anjlok/nilai pada hancur, apakah kamu masih bisa berkata "Aku masih bisa tetap berdiri di atas muka bumi ini!"
Jika kita tidak pernah jujur pada diri sendiri, maka ketika kamu mengalami kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang terjadi kamu bisa menutupi semua kekecewaanmu dengan senyuman yang indah meski sangat sangat dipaksakan dan kemudian kamu berkata "Aku nggak apa kok" atau seperti kata Jupe "Aku rapopo". Namun sebenarnya begitu sakit bukan???
Memang butuh keberanian untuk bisa jujur pada diri sendiri, sehingga ketika sesuatu terjadi terhadap harapan kita, maka kita bisa menerima semuanya dan mau berkata "Ya saya memang kecewa", "Ya saya memang menyesal". Namun, seberapa banyak yang bisa dan mau jujur pada diri sendiri? Hal ini cukup berat untuk dilakukan, karena disana memang kita akan menemui banyak hal, sakit hati, kekecewaan, kemarahan, kesedihan, umpatan, penyesalan, jeritan hati. Namun ini sebenarnya yang lebih baik, sehingga kita tidak lagi memendam-mendam perasaan terluka yang ada. Sakit hati tersebut tidak lagi menjadi bom waktu untuk diri sendiri.
Ketika terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan, maka untuk mempercayai perkataan yang mengatakan "Tuhan sudah menyediakan yang terbaik untuk kita" adalah sesuatu yang mustahil dan juga bisa menjadi kekuatan pada diri sendiri sehingga bisa mua tegar untuk bisa melati semuanya. Namun seberapa sih yang bisa melakukannya. Jika tidak pernah jujur pada diri sendiri, memang seolah-olah bisa melewatinya (mungkin).
Mempercayai janji Tuhan di dalam situasi yang seperti itu memang sepertinya adalah hal yang konyol, mungkin kita berkata "Bagaimana aku bisa thank's God" disatu sisi aku sedang berduka. Bagaimana aku bisa melihat dan berkata "Tuhan punya rencana terbaik dalam hidupku", sedangkan anak-istri tidak bisa makan, bagaimana aku bisa berkata "aku nggak apa-apa kok, aku bisa melewati semuanya ini", sedangkan pendidikan saya sedang anjlok-anjloknya. Bukan hal yang mudah untuk berkata "Aku tegar", sedangkan pacar yang selama ini kelihatan setia lebih memilih orang lain untuk menjadi pasangannya.
Justru disaat itulah kamu membutuhkan belaskasih Tuhan. Setelah segala upaya kamu lakukan namun tidak bisa, maka sudah saatnya kamu melabuhkan keletihan pencarianmu kepada-Nya. Dia adalah Allah yang tidak pernah meninggalkan apa yang Ia ciptakan. Mengasihi setiap manusia. Belas kasihan-Nya lebih besar dari kekecewaan kita, belas kasihan-Nya lebih besar dari kejahatan kita. Belajarlah untuk berkata "Tuhan aku sudah tidak bisa lagi, segala sudah aku lakukan ternyata aku tidak bisa mempercayai janji-Mu, berikanlah aku hati yang mau percaya, karena aku membutuhkannya saat ini. Inilah hal yang aku butuhkan saat ini".
Kepada Gideon sang hakim ia berulang kali menunjukkan bukti penyertaannya. Kepada Tomas siperagu, Ia berkata "Mari dan cucukkanlah tanganmu pada tangan dan lambung-Ku". Belas kasih Tuhan kepada harapan Gideon dan Tomas sehingga Ia mau memberikan apa yang mereka butuhkan. Belajarlah untuk berteriak "Tuhan aku sudah tidak sanggup lagi, untuk mempercayai janji terbaik dalam situasi yang seperti ini bukan hal yang tidak mudah lagi, tapi sudah tidak bisa lagi. Tolong, mampukan untuk berkata dan mempercayai rencana-Mua". Dan di saat itulah kamu membuka hatimu untuk disentuh dan dipimpin oleh Roh Kudus untuk bisa berdoa kepada Tuhan. Hati yang hancur tidak Ia pandang hina, tapi justru Ia sentuh dengan penuh belas kasihan.
Namun apa yang akan kamu katakan jika impian tersebut tidak didapatkan alias realita yang terjadi malah sebaliknya. Tidak bahagia, tidak ada keluarga bahagia, karir suma begitu-begitu terus, pendidikan anjlok/nilai pada hancur, apakah kamu masih bisa berkata "Aku masih bisa tetap berdiri di atas muka bumi ini!"
Jika kita tidak pernah jujur pada diri sendiri, maka ketika kamu mengalami kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang terjadi kamu bisa menutupi semua kekecewaanmu dengan senyuman yang indah meski sangat sangat dipaksakan dan kemudian kamu berkata "Aku nggak apa kok" atau seperti kata Jupe "Aku rapopo". Namun sebenarnya begitu sakit bukan???
Memang butuh keberanian untuk bisa jujur pada diri sendiri, sehingga ketika sesuatu terjadi terhadap harapan kita, maka kita bisa menerima semuanya dan mau berkata "Ya saya memang kecewa", "Ya saya memang menyesal". Namun, seberapa banyak yang bisa dan mau jujur pada diri sendiri? Hal ini cukup berat untuk dilakukan, karena disana memang kita akan menemui banyak hal, sakit hati, kekecewaan, kemarahan, kesedihan, umpatan, penyesalan, jeritan hati. Namun ini sebenarnya yang lebih baik, sehingga kita tidak lagi memendam-mendam perasaan terluka yang ada. Sakit hati tersebut tidak lagi menjadi bom waktu untuk diri sendiri.
Ketika terjadi kesenjangan antara harapan dan kenyataan, maka untuk mempercayai perkataan yang mengatakan "Tuhan sudah menyediakan yang terbaik untuk kita" adalah sesuatu yang mustahil dan juga bisa menjadi kekuatan pada diri sendiri sehingga bisa mua tegar untuk bisa melati semuanya. Namun seberapa sih yang bisa melakukannya. Jika tidak pernah jujur pada diri sendiri, memang seolah-olah bisa melewatinya (mungkin).
Mempercayai janji Tuhan di dalam situasi yang seperti itu memang sepertinya adalah hal yang konyol, mungkin kita berkata "Bagaimana aku bisa thank's God" disatu sisi aku sedang berduka. Bagaimana aku bisa melihat dan berkata "Tuhan punya rencana terbaik dalam hidupku", sedangkan anak-istri tidak bisa makan, bagaimana aku bisa berkata "aku nggak apa-apa kok, aku bisa melewati semuanya ini", sedangkan pendidikan saya sedang anjlok-anjloknya. Bukan hal yang mudah untuk berkata "Aku tegar", sedangkan pacar yang selama ini kelihatan setia lebih memilih orang lain untuk menjadi pasangannya.
Justru disaat itulah kamu membutuhkan belaskasih Tuhan. Setelah segala upaya kamu lakukan namun tidak bisa, maka sudah saatnya kamu melabuhkan keletihan pencarianmu kepada-Nya. Dia adalah Allah yang tidak pernah meninggalkan apa yang Ia ciptakan. Mengasihi setiap manusia. Belas kasihan-Nya lebih besar dari kekecewaan kita, belas kasihan-Nya lebih besar dari kejahatan kita. Belajarlah untuk berkata "Tuhan aku sudah tidak bisa lagi, segala sudah aku lakukan ternyata aku tidak bisa mempercayai janji-Mu, berikanlah aku hati yang mau percaya, karena aku membutuhkannya saat ini. Inilah hal yang aku butuhkan saat ini".
Kepada Gideon sang hakim ia berulang kali menunjukkan bukti penyertaannya. Kepada Tomas siperagu, Ia berkata "Mari dan cucukkanlah tanganmu pada tangan dan lambung-Ku". Belas kasih Tuhan kepada harapan Gideon dan Tomas sehingga Ia mau memberikan apa yang mereka butuhkan. Belajarlah untuk berteriak "Tuhan aku sudah tidak sanggup lagi, untuk mempercayai janji terbaik dalam situasi yang seperti ini bukan hal yang tidak mudah lagi, tapi sudah tidak bisa lagi. Tolong, mampukan untuk berkata dan mempercayai rencana-Mua". Dan di saat itulah kamu membuka hatimu untuk disentuh dan dipimpin oleh Roh Kudus untuk bisa berdoa kepada Tuhan. Hati yang hancur tidak Ia pandang hina, tapi justru Ia sentuh dengan penuh belas kasihan.
Sesuatu disebut abadi, jika diabadikan
Langganan:
Postingan (Atom)